Pages

Senin, 13 Juni 2022

Resensi Buku Master Your Focus karya Fachrina Khairunnisa

review and photo credited to @sherenal_

 

Judul: Master Your Focus

Penulis: Fachrina Khairunnisa

Penerbit: Psikologi Corner

Cetakan ke: 1

Tahun terbit: 2019

Tebal buku: 272 hal.

Genre: Self Improvement



 


“Kalau memang kita punya passion terhadap pekerjaan kita, mau kerja 10 sampai 12 jam sehari pun mungkin tidak jadi masalah.”-hal. 38

“Multitasking merupakan aktivitas yang bisa merusak otak hingga 40%.”-hal. 65

 

Fachrina Khairunnisa ialah perempuan kelahiran 1990 dengan gelar sarjana psikologi. Ia telah mengabadikan diri sebagai HRD di perusahaan swasta dan bekerja menjadi career coach, sering pula menjadi pembicara pada seminar ataupun workshop. Menulis digital adalah kegiatan freelance-nya. Aku tertarik dengan buku ini karena saat menjelang kelulusan SMA, ada banyak distraksi yang membuatku harus segera mengatasinya.

Pada daftar isi, terdiri dari 10 bagian. Mulai dari motivasi bekerja, jangan asal sibuk, kerja produktif, lebih dekat dengan fokus, merumuskan tujuan, kelebihan vs kelemahan, sukses adalah akumulasi kebiasaan, ke mana fokus terarahkan, bekerja dengan bahagia, dan kesimpulan. Ini menjawab untuk apa bekerja dan tidak semata untuk materi. Kerja bukanlah beban, hindarilah rutinitas, dan waspadai stres kerja. Mengajarkan betapa pentingnya mengatur waktu, mengatur fokus (jangan multitasking), tujuan jelas, bukan memperbaiki kelemahan (fokus ke kelebihan), kebiasaan positif mengurangi kebiasaan negatif, amanat dari kesulitan, bekerja dengan rasa bahagia, dan menjadikan semuanya seimbang.

Pertama kali membaca ini, kuakui sempat merasa bosan dan berhenti di tengah jalan. Namun, buku ini merangkum banyak sekali yang dikeluhkan para usia kerja. Ibarat sebuah ratusan webinar yang ada di dalam satu buku. Nilai pekerjaan bukan jatuh pada materinya, tapi sebetapa bermakna pekerjaan tersebut bagi pelakunya. Ada banyak sisipan trik yang tidak asing, seperti hierarki kebutuhan Abraham Maslow, Teknik Pomodoro, dan prioritas 4 kolom Aku cukup tersentil dengan perbedaan sok sibuk dan produktif. Jika kamu adalah orang yang mampu meluangkan waktu, selamat kamu punya prioritas yang baik. Jangan anggap pekerjaan sebagai beban, tetapi santai dan nikmatilah. Kita tidak bisa hidup seumur hidup untuk bekerja dengan penuh rasa lelah. Cobalah sesuatu yang baru karena stagnansi hanya membuat kita bosan. Di buku ini juga mengajarkan untuk disiplin dan tidak multitasking. Pukul 9-11 (kreativitas), pukul 11-2 (tugas sulit), pukul 3-6 (kolaborasi). Sisanya adalah menumbuhkan semangat dengan bercengkerama positif, bersantai, dan lainnya. Sikap yang baik juga mampu mengalahkan hard skill. Bekerja keras dan cerdaslah dengan tidak menjadi robot, tetapi dengan manusiawi dan stamina yang baik. Tentukan tujuan realistis, temukan passion yang membuatmu bersemangat, dan ketahuilah bahwa kesalahan masih bisa diperbaiki. Keterpurukkan membuat kita paham banyak hal. Ini bukanlah akhir.

Aku agak menyayangkan banyak hal pada buku ini karena sejujurnya ini bisa dikemas lebih baik lagi. Kalau dibuat hard cover, dengan penulisan lebih ringkas lagi, pasti bisa lebih keren lagi! Buku ini worth to buy banget ketimbang harus ikut kelas pengembangan diri yang mahal. Aku tidak menyangka ini adalah buku nonfiksi ringan karena dari sampulnya ada kesan serius. Meskipun begitu, buku dengan ilustrasi, layout, dan kutipan yang sangat banyak juga patut diberi apresiasi.

Buku ini sangat direkomendasikan untuk kalian yang punya jadwal berantakan, selalu stres, dan sedang mencoba lebih produktif nan bahagia untuk punya buku ini. Tambahan, buku self improvement tidak akan jadi apa-apa jika kita tidak melakukan apa-apa. So make sure kalian yang baca buku ini baca atau praktek berulang-ulang untuk merubah bagian yang masih perlu diperbaiki.