Pages

Sabtu, 13 Januari 2018

Resensi Novel Happily Ever After



"Saat ini, aku ingin menjadi sumber kekuatannya. Aku ingin menjadi matahari dalam langitnya, alasannya untuk tertawa, dan untuk tetap hidup." - hal. 230

RESENSI NOVEL
Judul: Happily Ever After
Nama penulis: Winna Efendi
Penerbit: Gagas Media
Tahun terbit: 2015
Cetakan ke: 3
Kategori: Novel
Jumlah halaman: 358


Winna Efendi adalah seorang perempuan yang bercita-cita untuk menulis seumur hidupnya. Penyuka lagu, dan juga resep-resep makanan. Karyanya pun sudah banyak diterbitkan, bahkan ada yang difilmkan berjudul Refrain dan Remember When. Dari namanya, tentu Winna Efendi membuat kita penasaran sebagus apa karyanya, dalam bentuk media cetak ini, termasuk Happily Ever After.

Dalam penyampaiannya, penulis mengerti berbagai keadaan di mana beralur cepat dan beralur lambat. Sehingga, penggunaannya sangat seimbang dan membuat pembaca merasa menikmati sekali. Bahasanya sangat mudah dipahami, lantas, memberikan kesan antarkeluarga dan antarteman dalam ceritanya. Tentu, kita dapat merasakan bahasa formal dan gaul dengan porsi yang sangat pas.

Rasanya, jika sudah membaca, kita pasti secara otomatis akan meraa terharu, bahkan menangis, dan siap-siap tisu demi membuka bagian seanjutnya. Pembaca seperti dicampuradukkan perasaannya, mengenai pemaparan. Sungguh, kita akan merasa orang paling beruntung, dan selalu mensyukurinya, lantas tetap setia pada beberapa keadaan (keseimbangan).

Menceritakan seorang Lulu yang tinggal di rumah kayu bersama ayah dan ibunya. Namun, saat ulang tahunnya, ayahnya justru dikabarkan kena penyakit kanker yang sangat parah. Di kondisi yang sama, Lulu ditimpa oleh hubugan asmara yang pecah, hanya karena sosok sahabatnya. Dari sini, Lulu melaluinya dengan tegar, dan menemukan sosok Eli. Hubungan asmara pun berubah, bahwasanya, Lulu merasa lebih berdebar dengan Eli setelah Ezra, namun Eli, pun sama-sama dikabarkan penyakit kanker yang membuatnya kembali menempuh rasa yang amat panjang.

Keunggulan: Penulisan alurnya yang sangat pas, yakni pada adegan sedih dipercepat, memperbesar plot twist, dan juga adegan biasa, yang kesannya dinormalkan membuat pembaca mengerti beberapa tahapan alurnya. Dilengkapi beberapa kutipan kata-kata pula dari orang luar negeri, dalam bentuk bahasa inggris, sehingga pembaca pun akan belajar dua bahasa secara langsung. Banyak sekali penuturan tentang obat-obatan karena di sini, mempermasahkan penyakit, sehingga kita akan semakin pintar dan mengerti setidaknya sedikit, mengenai kanker itu sendiri. Dilengkapi dengan pembatas buku, dan juga sambungan cerita dongeng yang diselipkan pada beberapa bagian, sehingga kita akan ikut memikir dua kali, lantas mengseolahkan dunia fantasy, yang dimaksudkan, untuk memperjelas rasa dalam novel.

Kekurangan: Pada bagian awal cerita, kesannya sangat datar dan membosankan, karena kurang membuat pembaca merasa ditarik untuk membuka bagian selanjutnya dengan halaman lebih dari tiga ratusan ini. Untuk sampul buku, cepat kotor jika kurang ekstra merawat, lantas penulisan judul terlalu kecil, berlawanan dengan nama penulis.


Cerita ini sangat cocok dibaca untuk kalangan anak remaja karena para remaja, akan merasakan bagaimana hidup berkeluarga di luar sana, lantas merasakan cinta dari seorang ayah, dan susah senangnya menempuh pendidikan di sekolah. Kita akan merasakan hal yang paling baper terutama saat mencapai tengah cerita, hingga akhirnya. Novel ini pun, tidak kenal bahasa, karena bahasa gaul maupun bahasa formal, sudah tersdia, sehingga tidak perlu cemas untuk merasakan perbedaannya.

Jumat, 12 Januari 2018

Resensi Novel Padang Bulan





RESENSI NOVEL

Judul: Padang Bulan
Nama penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun terbit: 2017
Cetakan ke: 12
Kategori: Novel
Jumlah halaman: 310


Andrea Hirata tentu sudah banyak dikenal orang. Jika dibandingkan dengan dwiloginya yaitu Cinta Di Dalam Gelas, mungkin ini lebih berpengaruh karena perasaannya yang diutarakan, mungkin lebih dalam. Penulis menyampaikan cerita dalam setiap bab sangat berkarakter. Yang digunakan, bahasanya bisa disebut bahasa daerah karena beberapa menggunakan panggilan khusus. Apa lagi, tentang pemaparannya yang sangat lepas sehingga pembaca sendiri merasa, ini memang kenyataan—di mana kita tidak menyadarinya. Penulis pun membeberkan beberapa tips yang sepantasnya berada di non fiksi.  Tidak tanggung-tanggung, Andrea Hirata sendiri, memang terlihat profesional, dan terlihat memiliki banyak riset karena bisa dikatakan, penyampaiannya banyak menggunakan kata (berat) atau sulit dipahami bagi anak usia sekolah menengah pertama.

Dalam beberapa bagian tersebut, pun diberi beberapa kutipan seperti kata-kata mutiara, maupun sebuah puisi sehingga pembaca otomatis akan merasa, bahwa cerita ini memang unik di antara lainnya. Karena pada dasarnya, pembuatan kata-kata dan puisi itu seolah bukan main-main tulis, melainkan memerlukan cerna yang tinggi.

Bertemakan kehidupan, sosok keluarga akan sangat penting di sini. Tentang bagaimana seorang perempuan bernama Enong memperjuangkan hidupnya, lantas mengorbankan segala yang ia punya. Selalu ada perasaan di sini. Kita mungkin akan sulit menangis dari fisik, melainkan akan menangis dalam hati, sebab ini akan membuat kita merasa kasihan, lantas memberi kita pencerahan, bahwa hidup tidak serendah apa yang kita tempuh.

Keunggulan: Cerita ini sangat bermanfaat karena menceritakan dengan baik bagaimana alur hidup seseorang. Sampul buku sangat bagus, dengan judul dan penempelan label yang tepat. Kaidah bahasa yang digunakan sangat baik sehingga pembaca tidak akan sakit mata sama sekali karena semuanya sudah benar. Kita dapat menemukan falsafah perasaan yang tepat, tersirat maupun tersurat, berisi perjuangan cinta yang luar biasa, sehingga pada akhirnya, kita akan terus penasaran bagaimana lanjutannya, pada dwilogi Cinta Di Dalam Gelas.

Kekurangan: Banyak kalimat yang kesannya sangat berat. Penggunaan sudut pandang yang pemaparannya kurang jelas, sehingga pembaca merasa kurang paham, penilaian cerita ini dianut dari pandangan apa, pada bagian-bagian awal.


Buku ini, pantas untuk dibaca sebab kita, dapat mengerti lingkungan di luar zona kita sendiri. Sebab cerita ini memaparkan dunia, di mana latar, tema, dan kisahnya, sangat berbeda untuk cerita di kalangan remaja. Jika digolongkan, ini termasuk genre general fiction sehingga cerita ini, layak untuk sumber pembelajaran lantas pantas untuk dibaca semua umur. 

Rabu, 23 Agustus 2017

10 Cara Mengatasi Masalah Menulis

Mengatasi Masalah Menulis

Di antara kalian, pasti akan ada yang bingung mengenai karya kalian sendiri dan sulit dalam mengembangkan. Nah, berikut ini merupakan tips-tips yang bisa kalian baca untuk mengatasi permasalahn menulis agar lebih mudah dalam kepenulisan itu sendiri:

1. Belajar
Cara menulis itu, terkadang enggak bisa langsung tahu dan nggeh dari hobby yang namanya kepenulisan, Belajar itu juga penting, kalian pasti lebih ngerti dalam nulis. Yakni dengan cara baca buku-buku berupa tips-tips menulis, atau teori yang biasanya diterangkan dalam pelajaran bahasa indonesia di sekolah kalian.

2.Baca Novel
Untuk yang sering gabut, kalian asti suka banget kan, sama yang namanya 'baca novel' ? Baca Novel ini bisa buat kalian lebih ngerti pastinya. Mulai dari tata cara si penulis ngeskpresiin karyanya dan tata cara pembentukan tulisan. Biasanya bisa kalian amatin diksi, alur, sudut pandang. Kalian bisa terinspirasi dari karya penulis, bukan berarti plagiat ya!

3.Gabung grup kepenulisan
Gabung kepenulisan itu berupa grup online. Grup ini bisa bermanfaat banget, di sana, kalian bisa memahami materi-materi yang diterangkan tanpa perlu tahu apa yang kalian butuhin. Mereka akan jawab dengan jadwal yang tertera. Di sini, kalian pun juga bisa sambil mainan gitu, berupa games atau hal seru guna refreshing. Kalian pun juga bisa tambah teman, asal jangan pernah ragu berpendapat, cukup bilang 'hai' aja, kalian mungkin bisa akrab dengan beberapa orang di sana. Cara gabung grup kepenulisan ini, bisa kalian lihat di aplikasi wattpad dan cari dengan key open member pasti akan keluar berupa grup kepenulisan,

4. Jangan Nyerah!
Biasanya author/penulis pasti akan stuck gitu aja di tengah jalan. Alasan yang umum ; kalian kurang ide, dan sebagainya. Coba deh bayangin, untuk apa sih kalian nulis? Nulis itu apa sih bagi kalian? Ibaratnya, tulisan itu hidup, apakah akan kalian biarin, dan mati gitu aja? Nah, makanya, kalian nggak boleh nyerah! Cara ngehadepin stuck itu pun bisa kalian musnahin dengan lihat musik, lihat hiburan, dan jalan-jalan. Stuck itu diakibatin oleh apa sih?

Stuck atau yang disebut writer block itu diakibatin oleh stress! Kalian itu terlalu banyak berpikir dan kalo diterus-terusin, pasti kayak kapal pecah. Stop it! Jangan dipaksain untuk ngelanjutin. Karena ngelanjutin cerita dalam posisi seperti itu bakalan buat kamu semacam dianiaya. Karena segala sesuatu yang dipaksain berlebihan enggak baik, kan? Jadi, kalian beri ketenangan dan bersihin dulu rasa-rasa stress itu, baru deh, kalian ngelanjutin nulis. Jadi, kalian pasti ngerasa bahwa cerita kamu sendiri sangat baik dan keren karena kamu buatnya dengan senang hatiThis proud of story so you always spirit writing!

5. Buat Outline
Outline dalam menulis artinya adalah kerangka cerita yang setengah jadi. Di sini, kerangkan cerita pasti singkat-singkat yang biasanya memicu ide kalian. Outline ini gunanya untuk membuat kalian punya acuan menulis, dan enggak bakal keluar dari ceritamu, yang bisa-bisa, bakalan sulit namatinnya. Outline ini juga bisa nyembuhin namanya 'kekurangan ide' karena ide kalian udah masuk topik dalam outline tersebut.

6. Target cerita
Target cerita dalam arti kalian buat cerita kalian dengan membuat bagian-bagiannya. Yakni setiap hari ini, kalian buat bagian ini, dan hari selanjutnya, kalian buat bagian ini. Contohnya : kalian punya cerita yang targetnya sepuluh bagian. Nah, targetin cerita kalian setiap hari atau perminggunya. Jangan terlalu lama ya, karena, semakin lama kalian kasih targetnya, cerita kalian pasti langsung berasa malas dan enggak minat. Gunanya bikin target ini pun bisa buat kalian disiplin.

7. Minta tolong
Minta tolong ini bukan berarti kamu minta orang lain buat ngubah karya kamu ya, karena itu namanya, yang buat orang tersebut. Di sini, minta tolong artinya, kalian bisa minta review atau pendapat kepada orang yang lebih pintar dari kalian, yang sekiranya tahu tentang kepenulisan. Jadi, dari hasil tersebut, kalian bisa dapet tips-tips tertentu. 

8. Abaikan haters
Orang yang suka menjatuhkan berupa kritik tanpa ada sifat pembangunnya. Kalian cuma jatuh aja, kan dan malah sibuk ngurusin dia. Maka dari itu, abaikan! Karena kalian niatnya di sini nulis, orang enggak suka itu wajar but, yang kayak gitu, jangan buat kamu terpuruk! Kamu harus tetep lanjutin nulis cerita. Karena ini duniamu, bukan dunianya. Jadi, kalau kalian sibuk memikirkan hal miliknya, duniamu sendiri pun hancur kalau enggak diurusin.

9.KBBI V
Ini merupakan aplikasi yang bisa kalian jumpai di playstore. Di KBBI V ini, banyak yang bisa kalian dapatkan. Misalnya : mengenai kalimat yang kalian enggak tahu artinya, atau ada yang kurang pas. Nah, cukup ketik, kalian akan tahu, apa yang dicari dalam penulisan kalimat tersebut. Ditambah, ada fitur offline -nya juga. Jadi, kalian enggak akan kesulitan dalam masa kritis.

10. Revisi
Setelah tahu ada bagian yang salah, langsung saja direvisi, supaya kalian tidak menunda-nunda. Kalian pun akan ikut tahu dan terbiasa dengan benar-salahnya menulis dari itu. Namun, jangan biarkan revisi membuat cerita kalian berantakan! Revisi itu ada tahapannya. Misalnya kamu pelan-pelan ngerevisi dari bagian satu, terus lanjut ke selanjutnya secara berurutan. Pastikan jangan sampai keluar dari ide yang udah kalian tuangkan sebelumnya dari cerita tersebut.

Sekian. Semoga tips-tips di atas bisa bantu kalian ya!