review and photo credited to @sherenal_
Judul: Master Your Focus
Penulis: Fachrina Khairunnisa
Penerbit: Psikologi Corner
Cetakan ke: 1
Tahun terbit: 2019
Tebal buku: 272 hal.
Genre: Self Improvement
“Kalau memang kita punya passion terhadap pekerjaan kita, mau kerja 10 sampai 12 jam sehari pun mungkin tidak jadi masalah.”-hal. 38
“Multitasking merupakan aktivitas yang bisa merusak otak hingga 40%.”-hal. 65
Fachrina
Khairunnisa ialah perempuan kelahiran 1990 dengan gelar sarjana psikologi. Ia
telah mengabadikan diri sebagai HRD di perusahaan swasta dan bekerja menjadi
career coach, sering pula menjadi pembicara pada seminar ataupun workshop.
Menulis digital adalah kegiatan freelance-nya. Aku tertarik dengan buku
ini karena saat menjelang kelulusan SMA, ada banyak distraksi yang membuatku
harus segera mengatasinya.
Pada daftar
isi, terdiri dari 10 bagian. Mulai dari motivasi bekerja, jangan asal sibuk,
kerja produktif, lebih dekat dengan fokus, merumuskan tujuan, kelebihan vs
kelemahan, sukses adalah akumulasi kebiasaan, ke mana fokus terarahkan, bekerja
dengan bahagia, dan kesimpulan. Ini menjawab untuk apa bekerja dan tidak semata
untuk materi. Kerja bukanlah beban, hindarilah rutinitas, dan waspadai stres
kerja. Mengajarkan betapa pentingnya mengatur waktu, mengatur fokus (jangan multitasking),
tujuan jelas, bukan memperbaiki kelemahan (fokus ke kelebihan), kebiasaan
positif mengurangi kebiasaan negatif, amanat dari kesulitan, bekerja dengan
rasa bahagia, dan menjadikan semuanya seimbang.
Pertama kali
membaca ini, kuakui sempat merasa bosan dan berhenti di tengah jalan. Namun,
buku ini merangkum banyak sekali yang dikeluhkan para usia kerja. Ibarat sebuah
ratusan webinar yang ada di dalam satu buku. Nilai pekerjaan bukan jatuh pada
materinya, tapi sebetapa bermakna pekerjaan tersebut bagi pelakunya. Ada banyak
sisipan trik yang tidak asing, seperti hierarki kebutuhan Abraham Maslow,
Teknik Pomodoro, dan prioritas 4 kolom Aku cukup tersentil dengan perbedaan sok
sibuk dan produktif. Jika kamu adalah orang yang mampu meluangkan waktu, selamat
kamu punya prioritas yang baik. Jangan anggap pekerjaan sebagai beban, tetapi
santai dan nikmatilah. Kita tidak bisa hidup seumur hidup untuk bekerja dengan
penuh rasa lelah. Cobalah sesuatu yang baru karena stagnansi hanya membuat kita
bosan. Di buku ini juga mengajarkan untuk disiplin dan tidak multitasking.
Pukul 9-11 (kreativitas), pukul 11-2 (tugas sulit), pukul 3-6 (kolaborasi).
Sisanya adalah menumbuhkan semangat dengan bercengkerama positif, bersantai,
dan lainnya. Sikap yang baik juga mampu mengalahkan hard skill. Bekerja keras
dan cerdaslah dengan tidak menjadi robot, tetapi dengan manusiawi dan stamina
yang baik. Tentukan tujuan realistis, temukan passion yang membuatmu
bersemangat, dan ketahuilah bahwa kesalahan masih bisa diperbaiki. Keterpurukkan
membuat kita paham banyak hal. Ini bukanlah akhir.
Aku agak
menyayangkan banyak hal pada buku ini karena sejujurnya ini bisa dikemas lebih
baik lagi. Kalau dibuat hard cover, dengan penulisan lebih ringkas lagi, pasti
bisa lebih keren lagi! Buku ini worth to buy banget ketimbang harus ikut kelas
pengembangan diri yang mahal. Aku tidak menyangka ini adalah buku nonfiksi
ringan karena dari sampulnya ada kesan serius. Meskipun begitu, buku dengan
ilustrasi, layout, dan kutipan yang sangat banyak juga patut diberi apresiasi.
Buku ini
sangat direkomendasikan untuk kalian yang punya jadwal berantakan, selalu
stres, dan sedang mencoba lebih produktif nan bahagia untuk punya buku ini.
Tambahan, buku self improvement tidak akan jadi apa-apa jika kita tidak
melakukan apa-apa. So make sure kalian yang baca buku ini baca atau
praktek berulang-ulang untuk merubah bagian yang masih perlu diperbaiki.