RESENSI DOUBLE G
Judul: Double G
Penulis: Shelma Atira
Penerbit: Penerbit Ebiz
Cetakan ke: 1
Tahun terbit: 2021
Tebal buku: 180 hal.
Genre: Fiksi remaja
“As humans, desire to help comes
to us even if we don’t want to.”-part 8
“When you realize you deserve better, you can let go.”-part 20
“Lo tahu kenapa akhirnya cinta nyakitin lo? Karena lo ngizinin itu sampai sekarang. Lo mungkin bisa menolak cinta baru, tapi masalahnya ada di cinta lama. Lo perlu nutup hati dari dia, bukan orang lain.”-hal.111
“Bahagia sama sedih itu kita yang mutusin. Gue memutuskan untuk mengesampingkan luka dan rasa marah gue, gue menerima semua bentuk kekurangan gue. Penerimaan itu hadiah terbesar untuk diri gue sendiri setelah diri gue mau gue ajak berjuang.”-hal.145
Shelma Atira merupakan pengarang
yang tertarik menulis sejak usia 13 tahun, yang berkutat dengan puisi, cerpen,
dan novel. Novel Double G sendiri adalah novel solo yang terbit perdana. Double
G sendiri adalah buah kemenangan pada Ebiz Batch 4.
Dengan sampul berwarna merah
muda, ternyata novel ini mempunyai layout yang sangat cantik dengan jumlah
halaman ratusan. Dengan jumlah 30 part, penulis menyertakan kutipan berbahasa
inggris sebelum menulis cerita. Penulisannya beralur maju, menggunakan sudut
pandang orang ketiga dan bahasa pergaulan remaja. Buku ini juga diselipkan
pembatas buku.
Novel ini menceritakan Gea yang harus pindah-pindah sekolah karena masalah sosial dengan teman maupun orang lain demi kebenaran yang mengharuskan Gea untuk beradaptasi lagi. Semenjak ia mengendarai motor ke sekolah, ia tidak sengaja mencipratkan air ke laki-laki paling berbahaya di sekolah bernama Garvin yang akhirnya mengantarkannya pada hal-hal berbahaya. Ditemani sahabatnya Abel, Yenna, Disha, Bima, dan Cakra, Gea dihadapkan juga dengan permasalahan Yenna dan Cakra, ia sendiri juga tidak pernah usai berurusan dalam bahaya dengan seorang Garvin (anak kepala direktur sekolah), dan harus menyembunyikan segala aib maupun kekacauannya dari orang lain, termasuk mamanya.
Sebagai novel remaja, buku ini
cukup ringan, tetapi juga sedikit berat mengingat kasusnya mengangkat tentang
pencurian, kepolisian, dan narkoba. Penulis membuat setiap tokohnya mempunyai
karakter yang kuat dengan alur yang sangat mengalir tanpa kecurigaan apa pun,
bahkan salah tebak. Cukup banyak plot twist yang membuat pembaca bisa heboh,
begitupula bagaimana kuatnya konflik antara Gea dan Garvin yang mengantarkan
mereka berdua pada hari yang menegangkan dan mengkhawatirkan. Sampul buku
maupun tata cetak bukunya juga dikatakan sangat menarik. Isi buku yang
menyajikan cara kepenulisan maupun cerita yang berbeda dari yang lain memang
sulit, tetapi penulis mampu menciptakannya dan mencammpurkannya menjadi novel
yang sangat mengesankan. Karakter hebat dan terkesan keren atau jenius membuat
novel ini sangat hidup, seperti Gea yang penuh masalah dan tak terkesan belajar
keras tetap bisa mendapatkan kemenangan. Warsa dan Garvin juga termasuk tokoh
favoritku.
Aku sedikit tidak nyaman pada
penggunaan “tetapi” dan koma yang menjadikan kalimat seperti terpotong maupun
terjeda. Adapula pembahasan pelajaran sekolah yang kurang dijabarkan dan
terfokus pada masalah non akademik. Meskipun begitu, kekurangan kecil tersebut sama
sekali tidak berarti mengingat selesai baca dalam 2 hari karena serunya novel
ini dari awal sampai akhir dan memberikan amanat baru dengan kata-kata penulis
yang mampu membuat pembaca terharu. Novel ini memadukan kisah-kisah masa lalu
yang pahit dan mengantarkannya pada realita seharusnya.
Novel ini tentunya cocok sekali
untuk orang yang butuh bacaan ringan, punya masalah sosial atau salah arah,
bahkan pencinta wattpad dengan damage tokoh dan alur yang lebih berkualitas
mengingat kompleksnya masalahnya. Karya tulis ini akan membuat kalian penasaran
pada setiap halaman berikutnya dengan ending yang tak terduga.